Unsur Intrinsik Cerpen

Unsur Intrinsik Cerpen


Unsur Intrinsik Cerpen - Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Berbeda dengan unsur ekstrinsik, yang merupakan unsur pengaruh dari luar. Unsur ini yang mendukung terbentuknya sebuah cerpen. Saya menge-share artikel ini dari sahabat saya, karena ini sangat penting dalam dunia sastra bahasa. Dalam sastra Indonesia membuat cerpen, selain EYD, unsur-unsur dalam intrinsik ini juga penting. Materi ini berulangkali dipelajari di SD, SMP, dan SMA. Jadi, saya share aja.

Macam-macam unsur intrinsik tersebut antara lain:

a. Tema
 Tema adalah gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita. Tema-tema yang terdapat dalam sebuah cerita biasanya tersurat (langsung dapat terlihat jelas dalam cerita) dan tersirat (tidak langsung, yaitu pembaca harus menyimpulkan sendiri).

b. Alur (Plot)
 Pengertian mudah tentang alur adalah jalan cerita sebuah karya sastra. Secara garis besar urutan tahapan alur dalam sebuah cerita antara lain: perkenalan - pemunculan masalah (konflik) - peningkatan masalah - puncak masalah (klimaks) - penurunan masalah (peleraian) - penyelesaian

c. Latar (Setting)
 Jika membahas tentang latar atau setting ini berarti menyangkut tentang tempat, waktu, dan suasana dalam sebuah cerita.

d. Tokoh
Tokoh adalah pelaku dalam sebuah cerita. Ini berarti tokoh-tokoh dalam sebuah cerita merupakan unsur pokok karena para tokoh inilah yang digerakkan dan dikembangkan seorang pengarang dalam cerita yang dibuatnya. Dalam sebuah cerita kita mengenal tokoh baik-baik (protagonis) dan tokoh jahat (antagonis) serta tokoh utama dan tokoh tambahan atau sampingan.

e. Penokohan (Perwatakan)
Penokohan adalah penggambaran watak tokoh dalam sebuah cerita. Penokohan dikembangkan melalui 2 cara, yaitu secara langsung (analitik) dan tidak langsung (dramatik). Penggambaran watak tokoh secara langsung (analitik) berarti watak tokoh tertulis secara jelas di dalam sebuah cerita, sedangkan dramatik (tidak langsung) berarti watak dari masing-masing tokoh tidak tetulis secara langsung dalam sebuah cerita. Untuk mengetahui watak tokoh yang digambarkan secara dramtik bisa dilihat melalui gerak-gerik (tingkah laku) tokoh, cara berpakaian dan berdandan tokoh, tempat di mana tokoh itu berada, cara berbicara tokoh, dan lain-lain.

f. Sudut Pandang (Point of View). 

Suduat pandang ini macam-macam. Ada sudut pandang orang pertama pelaku utama, sudut pandang orang pertama pelaku sampingan, sudut pandang orang ketiga pelaku utama, dan sudut pandang orang ketiga pelaku sampingan.

g. Amanat
 Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.

h. Gaya Bahasa (Permajasan)

Gaya bahasa ini merupakan kata-kata yang tidak pada kenyataannya. Mirip seperti bahasa yang digunakan puisi. Contoh : "Bukit yang telah tenggelam oleh darah dan air mata manusia". Yang dimaksud di kalimat tersebut bukan bukit yang tenggelam oleh darah. Tetapi, di mana suatu negeri yang rakyatnya telah mati dalam perjuangan kemerdekaan, sehingga harus meninggalkan sanak saudaranya yang masih hidup dan mereka harus menangisi kepergian pahlawan. Pahlawan di sini bisa juga merupakan salah satu saudara dari mereka. 


Sumber : http://fendysastra.blogspot.com
Enter your email address to get update from Fathoni16.
Print PDF

1 komentar: Tambahkan komentar

terimakasih yah, ini dapat membantuku dalam menyelesaikan tugas ku. hehehehhe..
salam sejahtera dari saya.

Balas

Dilarang menyertakan link aktif, iklan, ataupun titip link dalam berkomentar di Blog Fathoni16. Silahkan berkomentar tanpa ada kata-kata kotor.

Konversi KodeEmoticon